Rabu, 24 November 2010

PENGEN tahu alasan mengapa negara Indonesia gak maju-maju?

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 18.45

PENGEN tahu alasan mengapa negara Indonesia gak maju-maju?

1. Jml penduduk Indonesia ada 237 juta. 104 juta diantaranya adalah para pensiun. Jadi tinggal 133 juta yang
bisa kerja.

2. Jml pelajar dan mahasiswa adalah 85 juta. Mereka sekolah, jadi tinggal48 juta orang yang bisa kerja.

3. Yang kerja buat pemerintah pusat sebagai pegawai negeri ada 29 juta. Jadi tinggal 19 juta yang bisa kerja.

4. Ada 4 juta yg jadi TNI/POLRI. Jadi tinggal 15 juta yg bisa kerja.

5. Ada lagi yang kerja di pemerintahan daerah dan departemen jumlahnya 14.800.000. jadi sisanya tingal 200.000 yang bisa kerja.

6. Yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit di seluruh Indonesia ada 188.000. Jadi sisa 12.000 orang yang bisa kerja.

7. Ada 11.988 orang yg dipenjara. Jadi tinggal sisa dua orang saja yang masih bisa kerja.



SIAPA MEREKA ...?


Yaa,... tentu saja SAYA dan ANDA.


Tapi kan ... ANDA malah sibuk baca blog....dan internetan.. ...

Jadi tinggal SAYA SENDIRI YANG BEKERJA.!!!! !!



Bagaimana Indonesia bisa maju kalau cuma saya sendiri yang bekerja ????? ????

Selasa, 23 November 2010

SHORTCUT KEY PADA MICROSOFT WORD

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 02.29




CTRL + A : sorot seluruh teks/objek (select all)
CTRL + B : teks cetak tebal (bold)
CTRL + C : copy teks (copy)
CTRL + D : format tulisan (format font)
CTRL + E : teks ditengah (center)
CTRL + F : cari teks dengan cepat (find)
CTRL + G : pindahkan cursor kebagian tertentu dokumen dengan cepat (go to)
CTRL + H : ganti teks dengan cepat (replace)
CTRL + I : teks miring (italic)
CTRL + J : teks rata kiri-kanan (justify)
CTRL + K : insert hyperlink
CTRL + L : teks rata kiri (align left)
CTRL + M : menggeser left indent
CTRL + N : membuka lembar kerja baru / new document
CTRL + O : membuka file yang telah tersimpan / open file
CTRL + P : mencetak dokumen / print
CTRL + Q : menghapus format paragrap
CTRL + S : menyimpan dokumen (save)
CTRL + T : menggeser hanging indent
CTRL + U : teks bergaris bawah (underline)
CTRL + V : paste (meletakkan teks yang di cut/copy)
CTRL + W : menutup dokumen (close document)
CTRL + X : memindahkan teks (cut)
CTRL + Y : mengulang perintah terakhir (repeat)
CTRL + Z : membatalkan perintah terakhir (undo)

Bung lubis

Jumat, 15 Oktober 2010

Parodi Pinokio

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 20.41


Pada suatu masa lalu di Eropa, saat itu boneka yang terbuat dari kayu sangat populer daripada robot yang bisa bergerak sendiri. Lho kenapa? Soalnya saat itu masyarakat sudah bosan.
“Alah… Paling geraknya robot ya gitu-gitu saja, bosan! Coba lihat boneka kayu ini, tidak bergerak! Fantasis!”
Ya begitulah komentar salah satu anak pada jaman itu.

Gepetto adalah pembuat boneka kayu yang tidak seperti lainnya, boneka kayunya tidak laku dijual. Kenapa? Karena ia belum membuat satu boneka kayupun.

Tetapi sekarang sudah hampir jadi satu. Ia sangat menyayangi boneka kayu itu seperti anaknya sendiri. Ia memandikan boneka kayu itu, membacakannya cerita dongeng, mengajaknya bermain, makan bersama, mengantarnya pergi sekolah, bukankah Gepetto seorang ayah yang baik? Boneka itu bernama Pinokio atau nama pendeknya Pinokio, jadi dia biasa dipanggil Pinokio. Tunggu dulu, jadi nama panjangnya apa? Pinokiooooooooooo? Bukan, nggak kreatif itu, sudah banyak lawakan kayak gitu, kamu pikir nafasku.com itu apa? Tukang mbacem? Jangan gitu kamu! Nama panjangnya adalah PPPPPiiiiinnnnnoooookkkkkiiiiiooooo.

Setelah beberapa hari akhirnya Pinokio sudah lengkap. Sudah ada tangan, kaki, kepala, badan, semua sudah lengkap, termasuk USB port, bluetooth, GPRS, Pentium 4 HT, OS Windows Fiesta, internal modem, integrated VGA camera, dan password-protected security system. Gepetto yang pada awal pembuatan Pinokio mau menjualnya, sekarang mengurungkan niatnya. Ia sudah terlanjur sayang dengan Pinokio. Ia ingin menyimpannya saja, dan kadang-kadang menggunakan Pinokio untuk memutar MP3. Tetapi konsekuensinya, ia jadi tambah miskin. Perabot rumah tangganya pun ia jual untuk membiayai kehidupannya dan Pinokio, tempat tidur, kursi, lemari, sofa, komputer lengkap, AC, iPot, mobil Ferrari, dan lain-lain, bahkan tanah seluas 10000 Ha yang ia miliki di Los Angeles pun ia jual. Otomatis yang ia punyai hanya rumah yang beratap asbes dan berdinding kardus.
Dunia peri kasihan melihat nasib Gepetto, kemudian sang ratu peripun menyuruh peri biru (Blue Fairie - BF :D ) untuk menyenangkan Gepetto. Peri biru tersentuh melihat betapa sayangnya Gepetto terhadap Pinokio padahal Pinokio hanyalah sebuah boneka kayu. Kemudian terbesit di pikirannya untuk membagi beberapa DVD (DVD Biru :D )… Bukan yo! DVD film BIASA! Tetapi sebelum memberikannya ia mengecek dulu film tersebut, siapa tahu ada yang you-know-what. Tunggu, maksudnya film BIASA bajakan, bukan YANG LAIN! Ingat, piracy is crime! No DVD bajakan, OK?! Soalnya aku nggak punya DVD player… :D
Dari film lawas buatan Waltz Disiny berjudul Pinochio peri biru terbesit untuk menjadikan Pinokio anak laki-laki, seperti Pinochio pada film itu.

Malam itu Gepetto sudah tertidur. Berbekal peralatan ajaib seperti linggis dan kawat serbaguna, peri biru mencoba masuk rumah Gepetto. Tidak sulit memasuki rumah Gepetto, soalnya Gepetto hanyalah orang biasa, dan dia berpikir rumahnya nggak bakal dimasuki maling. Paling-paling cuma kunci pagar (gembok) dan kunci pintu plus beberapa ranjau yang ditanam disekitar halaman plus radar pengaman plus laser security system plus plus.
Aku jadi nggak yakin kalau ini benar-benar masa lalu…
Begitu masuk, peri biru menemukan pinokio yang tergeletak tidak berdaya, lalu entah setan darimana yang membisiki peri biru, peri biru mulai dengan paksa melucuti satu-persatu pakaian yang dikenakan pinokio. Pinokio pun tidak berani melawan dan hanya pasrah…

Duh, gara-gara film biasa…
SUDAH! HENTIKAN UNSUR PORNOGRAFI! PERHATIKAN RUU ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI!
Argh, ini negeri dongeng! Bukan suatu dunia khayalan yang ada di luar buku dongeng sana!


Peri biru menemukan pinokio dan kemudian mengucapkan mantera sihirnya.
“Sim salabim!”
Dan kemudian muncul jendela pop-up:
User: Blue Fairie - Spell: Sim Salabim. Spell does not match.
“Huh? Apa ini?”
Kemudian muncul help pop-up:
Magic wand has been secured with password-protection. This feature has avaliable since Wandows 98.7821908 OS.
“Argh! Apa ini?! Sejak kapan magic wand-ku ada kayak gini?! Gak tambah canggih malah ngrepoti! Buat apa juga pakai Wandows?”
Kemudian muncul blue screen:
Illegal sentence: Wandows will shut down.
“Hah? Kok malah shut down?”
Is now safe to use your magic wand.

Lupakan adegan diatas, sungguh.

Kemudian dengan spell-nya pinokio menjadi seorang anak laki-laki.
“Hoahm… Dimana aku?”
“Pinokio, sekarang kamu sudah mirip seorang anak laki-laki.”
“Hah?! Siapa kamu?! Maling ya?!”
“Hush! Nggak sopan, aku ini peri biru yang mengubahmu menjadi seperti anak laki-laki.”
“Apa?! Memang siapa yang minta menjadi anak laki-laki?!”
“Aku sebenarnya kasihan sama penciptamu Gepetto! Dia sangat kesepian tidak memiliki sanak keluarga! Dia bahkan tidak pernah tertawa semasa hidupnya.”
Kemudian dari kamar Gepetto terdengan tawa terbahak-bahak.
“Nah terus apa itu? Dasar peri pembohong! Pergi dari kamarku atau kupanggil polisi!”
“Apa? Kamu mengancam? Aku tidak takut!”
“Baiklah kalau begitu, PAK POLISI!!!!!!”
Kemudian terdengan suara ketukan pintu. Pinokio membuka pintunya dan terlihat seorang polisi di depan pintu.
“Apa benar disini rumah saudara Pinokio?”
“Benar pak.”
“Oh ya udah, saya kira bukan.”
Dan polisi itu pulang.

“Nah, sekarang kamu tidak bisa berbuat apa-apa lagi pinokio, ha ha ha ha!”
Peri biru mengambil sebilah parang.
“TOLONG!!!!!!!”
Gepetto yang mendengar suara teriakan pinokio terbangun dari melihat TV. Ternyata dia tidak tidur.
“Ada apa pinokio?!”
“Tolong pa, ada peri ingin membunuhku!”
“APA!!??”
“Tidak om, saya hanya terbawa suasana! Saya tidak berniat membunuh pinokio!”
Kemudian Suasana, seseorang yang tidak dikenal, tidak sengaja membawa putri biru pergi.

Gepetto menangis dan memeluk pinokio.
“Pinokio anakku, kamu nggak apa-apa?”
“Nggak papa ayah, aku baik-baik saja.”
“Baiklah kalau begitu, cepat tidur, biar nggak ngantuk besok di sekolah.”
“Baik ayah.”

Kemudian besoknya, dan besoknya, dan besoknya, dan besoknya, dan besoknya… Kok jadi mirip tuan Krab?
Pinokio pergi sekolah seperti biasanya. Dan seperti biasanya, ia berpamitan dengan Gepetto.
Tunggu dulu, biasanya??
Iya, Pinokio kan anak baik. Dia rajin sekolah dan berpamitan dengan orang tua.
Lho, Bukannya biasanya pinokio boneka kayu?

Ganti adegan kalo gitu.

Suasana telah sadar dan mengembalikan peri biru ke rumah Pinokio.
“Ayah! Itu kembali lagi!”
“Aku tidak jahat! Dan jangan memanggil dengan sebutan itu! Memangnya aku benda? Aku bukan m******i SK!
“Ayah! Dia menghina m******i SK!”
Gepetto menghampiri mereka berdua.
“Kamu salah paham tentang keduanya, Pinokio. Pertama, peri itu tidak jahat. Kedua, ah aku tidak bisa menyebut nama’nya’!”
“Paman Gepetto, anda percaya pada saya?”
“Ya, saya yakin kamu peri baik-baik. Dan juga… Tunggu dulu…”
“Ada apa paman Gepetto?”
“Ada apa ayah?”
“TIDAK MUNGKIN!!! PINOKIO BISA BERGERAK DAN BERBICARA!!!!!?????”
“…”
“Bukannya sudah dari kemarin om?”
“Kemarin? oh ya! Saya kira kemarin MP3 lagu!”
“…”
“Sudahlah, itu nggak penting! Pinokio, aku sangat bahagia kamu menjadi anak laki-laki!”
“Ketahuilah paman, yang mengubahnya itu aku lho…”
“Sebenarnya aku ingin anak perempuan, tapi nggak papalah.”
“Hmmm, sulit juga lho mengubah pinokio…”
“Ayah, aku juga sangat bahagia…”
“Om? pinokio?”
“Pinokio…”
“Ayah…”
“Halo?”
“Anakku…”
“Ayahku…”
“DENGARKAN AKU!!!”
“Huh? Kamu bicara sesuatu, peri biru?”
“!@#$%^&*()”
Pasti bingung siapa bicara yang mana kan? :)

Setelah kangen-kangenan, peri biru mulai membicarakan hal yang serius.
“Pinokio, kamu memang sudah menjadi seperti anak laki-laki, tapi masih jauh dari anak laki-laki sebenarnya. Ada tiga peraturan yang harus kamu ingat.”
“Apa itu?”
“Pertama, jadilah anak baik. Kalau kamu jadi anak baik, kamu bisa selangkah lebih dekat dengan anak laki-laki.”
“Hmmm…”
“Kedua, jika kamu berbohong hidungmu akan menjadi panjang.”
“Oooh…”
“Ketiga, ini yang paling penting!”
“Apa itu!?”
Suasana menjadi hening.
“Tunggu dulu, kenapa Suasana dibawa-bawa lagi? Dia orang tidak dikenal!”
Oh baiklah. Keadaan menjadi hening.
“Sekarang siapa lagi itu Keadaan?!”
Sob… Keadaan itu bukan nama orang… K-nya kapital karena setelah tanda titik.
“Oooh…”
Keadaan menjadi hening.
“Zzzz…”
Saking heningnya Pinokio dan Gepetto tertidur.
“… Dasar manusia, kerjanya molor melulu.”
Dan peri biru juga ikut tidur tanpa menyebutkan peraturan ketiga. Itu adalah kesalahan yang sangat fatal, mereka berdua tidak tahu bahwa peraturan ketiga adalah peraturan yang sangat mengerikan.

Pinokio senang bisa hidup seperti layaknya anak laki-laki biasa. Ia sekolah, bermain, makan, mencuri, mengganggu teman-temannya, bermain kembang api di toko bom eceran dekat rumah.

Sebentar sebentar sebentar! ketiga hal terakhir tidak biasa dilakukan oleh anak laki-laki biasa!
Ketiga hal terakhir? Sebentar sebentar sebentar?
Bukan, yang sebelumnya!
… (Titik titik titik)?
Argh, lupakan!



Kok nggak diteruskan ceritanya?
Lha… Katanya lupakan? Ya sekarang sudah lupa sampai mana ceritanya tadi…

Brain defragment… 100%

Nah sekarang aku ingat!
Mari kita mengingat kembali apa yang terjadi pada bagian pertama…

Karena menunggu pengarang ingat, ceritanya jadi bersambung…
Sekali kali lah…

Nah, begitulah yang terjadi pada bagian pertama.

Akhirnya Pinokio bisa melakukan hal yang selama ini dia impi-impikan, yaitu bertingkah laku seperti anak laki-laki.
Tunggu dulu! Itu bertentangan dengan bagian pertama!
Benarkah? Mari kita flash back ke bagian pertaman…

Karena menunggu pengarang ingat, ceritanya jadi bersambung…
Sekali kali lah…

Begitulah yang terjadi pada bagian pertama.

Hmmm, ternyata Pinokio memang tidak meminta menjadi seorang anak laki-laki.
Baiklah, akhirnya Pinokio bisa melakukan hal yang selama ini dia tidak impi-impikan, yaitu bertingkah laku seperti anak laki-laki.
Tunggu dulu! Kalau tidak di impi-impikan, kenapa dilakukan?


Sudahlah.
Akhirnya Pinokio bisa bertingkah laku seperti anak laki-laki, entah dia mengimpi-impikannya atau tidak, soalnya kalau dibahas disini jadi nggak selesai-selesai, seperti dulu itu pernah, tapi aku lupa dimana, pokoknya panjang nggak selesai-selesai, jadi tambah banyak komentar dan ceritanya dinilai jelek, ya gimana lagi?


Suatu hari peri biru datang ke rumah Gepetto.
“Hai Gepetto, sudah lama tidak bertemu.”
“Ya cukup lama, aku sampai lupa sudah berapa lama cerita ini putus di tengah jalan dengan dalih pengarangnya lupa ingatan.”
“Cerita? Pengarang? Apa maksudmu?”
“Sudahlah, ada perlu apa kamu kesini?”
“Aku membawa seorang asisten untuk mengawasi Pinokio, agar dia tidak menjadi anak yang nakal.”
“Hmmm… Benar juga…”
“Nah ini dia.”
“Hei kenalkan, namaku Jimmy JANGKRIK!”
“Eh… Ya, kenapa nama belakangmu ditulis kapital semua? Dan juga ada tanda serunya…”
“Oh, maksudmu JANGKRIK!? Ya itu karena jenisku adalah JANGKRIK! Kamu tahu JANGKRIK!? JANGKRIK! adalah sejenis serangga.”
“Hei peri biru, apa kamu pikir dia adalah asisten yang tepat??!!”
“Tenang saja, dia sudah mempelajari semua hal yang bisa meredamkan kenakalan anak.”
“Wow, benarkah?”
“Ya, dia sudah kenyang pengalaman. Dia dipenjara karena mencuri, dikarantina karena menggunakan obat terlarang, dipenjara lagi karena menjadi bandar obat terlarang, dikarantina lagi setelah menjadi pecandu berat, dan dipenjara lagi karena terbukti menjadi anggota sindikat mafia. Hei, bukankah penjara dan karantina adalah tempat untuk meredamkan kenakalan anak?”
“Eh, ya benar sih… Tapi kelihatannya ada yang salah…”
“Sudahlah, itu hanya perasaanmu saja. Hei, Jimmy! Pergilah ke sekolah untuk menemui Pinokio.”
“OK gal! Hei, lain kali panggil nama lengkapku, Jimmy JANGKRIK! Kamu tahu JANGKRIK!? JANGKRIK! adalah sejenis serangga.”


Kemudian tepat pada pukul 12 siang, saatnya Pinokio pulang sekolah.

Kok belum pulang ya? Yaa… Telat dikit lah, namanya juga sekolah.
KRINGGGGGGGGGGG!
Oh, rupanya baru sekarang pulangnya.
KRINGGGGGGGGGGG!
Lho? Oh ternyata itu bunyi alarm wekerku. Ups, saatnya ngegame. Kalian tahu kan ngegame lebih menyenangkan daripada membuat cerita? Nah, kalian lihat sendiri ceritanya.

“Dah teman-teman!”
“Dah Wooddoll! Sampai ketemu besok!”
“Ya, sampai ketemu besok!”
“Eh nggak sih, aku besok bolos, TA-kan ya!”
“Hei, ini sekolah! Bukan kuliah!”
“Halah, kita harus membiasakan diri dengan perkuliahan, kan sebentar lagi masuk kuliah!”
“Eh iya juga…”
“Bye!”
“Bye!”



Pengarang? Pengarang? Duh, dia lagi ngegame… Aku saja yang melanjutkan.
Hei, kamu siapa!?
Lha kamu sendiri siapa?

Sudahlah.
Pada gerbang sekolah Pinokio bertemu dengan Jimmy ‘you-know-who’.
“Hai Pinokio! Namaku Jimmy JANGKRIK! Kamu tahu JANGKRIK!? JANGKRIK! adalah sejenis serangga.”
“Eh, iya… Kok kamu mengenalku? Ada perlu apa?”
“Tenang dulu guy! Mulai sekarang aku adalah asistenmu. Kamu tidak akan lepas dari pengawasanku. Jangan coba-coba berbuat nakal.”
“Eh, aku tidak nakal kok. Jadi kamu pergi saja.”
“Oh benarkah? Wow! Kamu praktikan… Eh maksudku kamu anak yang baik. OK kalau begitu, aku akan kembali main The Crime! Hei, jangan lupakan aku, Jimmy JANGRIK! Kamu tahu JANGKRIK!? JANGKRIK! adalah sejenis serangga.”
“Eh ya, dasar aneh.”
Begitulah akhirnya, Gepetto dan peri biru mengira Pinokio sudah aman karena diawasi Jimmy, Jimmy sedang asyik menggunakan fasilitas internet gratis untuk main The Crime, sedangkan Pinokio tidak terawasi sama sekali.

Suatu hari ada sirkus datang. Karena belum tahu sirkus itu apa, Pinokio penasaran dan ingin menontonnya.
“Sirkus dimulai pukul 08.00. Aku ingin datang, tapi aku kan harus sekolah, enaknya gimana ya?”
Pinokio melihat papan pengumuman di dekat tenda sirkus. Harga tiket sirkus: 5000 Tale Rupiah (TR - bukan Tale Dollar, aku cinta rupiah!)
“Harga tiketnya 5000 TR? Mahal sekali? Apa untuk anak-anak tidak ada diskon?”
Baiklah, harga tiket sirkus untuk anak-anak 3000 TR, sudah didiskon ini.
“Apa? 3000 TR? Yah, aku kan cuma punya 1150 TR… Kalau gitu aku sekolah saja deh…”
Tunggu, harga tiket sirkus untuk boneka kayu yang telah disihir menjadi anak laki-laki oleh peri bitu hanya 1150 TR.
“Wah, 1150 TR! Tapi untuk beli jus jeruknya…”
OK OK OK… 750 TR, gimana?
“Baiklah, aku nonton sirkus saja deh, 5 menit lagi mulai.”
… Bukannya yang tadi tulisan di papan pengumuman?

Sekarang sudah pukul 15.00. Biasanya Pinokio sudah sampai di rumah, tetapi tidak untuk hari ini.
“Dimana Pinokio ya? Jangan-jangan terjadi sesuatu… Aku harus hubungi peri biru.”
Karena jaman itu belum ada telepon, Gepetto menghubungi peri biru lewat jalur komunikasi satelit.
“Halo, disana peri biru?”
“Ya, siapa ini? Cosmo? Juandissimo? Atau Jorgen?”
“Eh, bukannya itu peri di… Sudahlah, ini Gepetto! Pinokio hilang!”
“Hilang? Tunggu dulu, sudah 24 jam atau belum?”
“Argh! Aku tidak bisa menunggu selama itu!”
“Baiklah, akan kuhubungi Jimmy. Nanti aku kesana, dah Gepetto sayang.”
“Dah peri biru sayang… Eh, hei! Ini bukan saatnya bercanda!”
Kemudian peri biru menghubungi Jimmy.
“Hei Jimmy, gimana kabar Pinokio?”
“Eh, ini biru ya? Sudah kubilang panggil nama lengkapku, Jimmy JANGKRIK! Kamu tahu JANGKRIK!? JANGKRIK! adalah sejenis serangga.”
“Hentikan menjelaskan itu! Gimana kabar Pinokio?”
“Pinokio? Kelompok berapa? Eh, oh anak itu… Dia tidak nakal.”
“Aku tidak tanya dia nakal atau tidak, dia dimana sekarang? Apa sama kamu?”
“Sama aku? Plis deh, ya enggak lah! Katanya sih aku disuruh pergi, ya udah.”
“Apa? Kamu pergi? Dasar! Aku matikan proxynya!”
“Jangan! Aku sudah hampir bisa mencuri di national museum.”
“Tuuut, tuuut…”
Sambungan terputus.

Kemudian peri biru mendengar kabar dari infotainment kalau Pinokio sedang berada di mulut ikan paus.
Hei, katanya tadi di sirkus? Kok sekarang di mulut ikan paus?
Oh iya, ini sebenarnya…
Kolusi, populis nepotisme, intensif ekstradisi, eliminasi…
Eh bukan, maksudnya… Gimana ya? Oh ya! Masih ingat dengan peraturan ketiga yang tidak sempat diberitahukan pada bagian pertama? Mari kita review bagian pertama sejenak.

Karena menunggu pengarang ingat, ceritanya jadi bersambung…
Sekali kali lah…

Begitulah yang terjadi pada bagian pertama.

Ada yang salah?

Peraturan ketiga adalah: jika Pinokio menonton sirkus, maka dia akan berada dalam mulut ikan paus.

Sudahlah. Intinya (aku tidak bilang ‘pokoknya’ disini) Pinokio sedang berada dalam mulut ikan paus dan itu berbahaya! Pernah kesana nggak?!
Peri biru memberitahukan hal ini pada Gepetto.
“APA?! Pinokio!! Tidaaaakkkk!!!!”
“Sudahlah, kamu jangan bersedih dulu. Kita harus selamatkan Pinokio!”
“Peri biru, kamu sangat perhatian sama Pinokio, sebenarnya ada apa?”
“Sebenarnya… Gepetto… Aku sudah lama merahasiakan hal ini…”
“Peri biru?”
“Sebenarnya… Pinokio itu…”
“Pinokio adalah anakmu?”
“… Benar…”
Keadaan menjadi hening…

“HEI, YA NGGAK LAH!!!! Sudahlah, ayo kita selamatkan Pinokio!”
“Eh, ayo!!”

Blue Fairie and Gepetto To The Rescue!
Mereka berdua mengendarai salah satu dari mereka, maksudnya peri biru, menuju Samudra Hindia menyelamatkan Pinokio.
Bukannya Eropa sama Samudra Hindia jauh? Kok Pinokio bisa sampai sana?
Itu sekarang tidak penting. Yang penting Pinokio diselamatkan dulu.

Tidak lama kemudian, mereka sampai ke ikan paus tersebut. Cepat sekali ya?
“Itu dia ikan pausnya!”
“Ayo kita masuk ke dalam mulutnya!”
Tiba-tiba mulut ikan paus tersebut terbuka.
Apakah mereka berhasil menyelamatkan Pinokio?
Apakah ikan paus tersebut akan mengurung mereka bersama Pinokio?
Apakah ikan paus tersebut ganas?
Apakah ini tanda cerita ini akan bersambung lagi?

Tidak! Kalau cerita ini bersambung, lanjutannya bakalan nggak muncul.

Tiba-tiba mulut ikan paus tersebut mengeluarkan sesuatu.
“Apa itu?!”
“Itu… Itu…”
Tiba-tiba banyak orang yang keluar dari mulut ikan paus tersebut. Ya, sirkus telah selesai. Ternyata sirkus tersebut diadakan di mulut ikan paus.
Pinokio pun keluar dengan selamat. Dia bertemu dengan Gepetto dan peri biru.
“Ayah! Peri biru! Kenapa kalian disini? Kalian melihat sirkus juga? Sirkusnya bagus sekali!”
“Pinokio! Kalau kamu ingin menonton sirkus kenapa tidak bilang kami?”
“Iya, kami sangat khawatir…”
“Maafkan aku ayah. Aku berjanji ini untuk yang terakhir kalinya.”
“Sudahlah, yang penting kamu selamat. Kapan-kapan kalau ada sirkus lagi atau pertunjukan lainnya kita nonton bertiga.”
“Wow, terima kasih ayah!”
“Bertiga? Maksudmu denganku?”
“Ya peri biru, aku baru sadar… Ternyata kamu sangat baik. Maukah kamu menjadi pasangan hidupku?”
“Gepetto… Tunggu dulu! Bukannya kamu sudah kakek kakek?”
“Apa? Nggak! Pada bagian pertama tidak dijelaskan hal tersebut!”
“Benarkah? Mari kita lihat pada bagian pertama.”

Karena menunggu pengarang ingat, ceritanya jadi bersambung…
Sekali kali lah…


Sudahlah, hentikan.

Minggu, 26 September 2010

About Anak Alay!!

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 22.11


Kayaknya semua tau arti dari 'aLaY'...

a. Norak
b. Lumayan Norak
c. Sangat Norak
d. Bener semua

Pokoknya orang alay itu adalah orang yang over lebay,, yang kampungan,, norak banget,, super pede,, dan maksa diri buat jadi gaul.. Pokonya ngga baget deh..

Ciri-ciri Anak Alay (copas dari berbagaii sumber)

1.anak alay sering banget kalo sms ganti2 hurup kaya g jadi 9. b diganti 6, dll..oia alay juga sering banget kalo sms belakangnya ga lupa pake lez atau blz or gpl (ga pake lama,kalo penting n butuh jawaban udah pasti dibalas ga perlu pale lez

2.alay kalo pake celana cucut2 gajelas sampah

3.biasanya para alay itu ga pede pake nama asli mereka.. mereka selalu pake nama samaran dgn gaya penulisan yg aneh2 ..

4.yg jelas tu orang cuma berani klo rame2 aj,terkesan banci

5.trus gyanya itu emng gak bnget, pke kemeja pasti yg ad gambarnya khsusnya gambar naga, atw gak kemeja warna merah mencolok dengan kancing kebuka sebagian dan menunjukkan kalung2 nya yng teralu lebay… kiranya keren kali ya!! d tambah celana jeans licin ( gw gak tau tuh jean pa dasar ya) yg kobor2 gak karuan…

6.alay yg kl ngetik "gw" diganti jg: - "w" : gw males bgt…jd kesel bgt gw…rasanya pgn nambain hurup ‘g’ - "guw" : biar kdikata lutchuw kali… - "gwe" : gausah dtambain ‘e’ jd lebay - "g" : kdg alay make "g" buat kata "gak" jd pusing gw bacanya… misal : "g g tao kluw trnyta papah g selingkuwh ma nyokapz luw" maksutnya si alay: " gw gtau kl trnyata bokap gw slingkuh sm nyokap lo.. - "ge" : ini apa lg… "ge" kdg jg dpake si alay bat kt "lagi"… misal: "ge ge bekry" maksutnya alay: gw lg boker..

7.suka ngaku2 anak kuliahan.. kalo telpon suka, loudspeaker padahal di tempat umum

8.sedikit menuju ke arah ketidaknormalan padahal dia normal..

9. tau game audition ayodance kan? kalo alay, rata - rata maennya kasar banget.. bikin keyboard ampe rusak malah.. padahal neken pelan juga bisa ke input kok commandnya.. swt deh..

10. apalagi bwt yang punya "poni lempar" …..gaya yang ga penting lah itu! mati aj ke laut!

11. kalo anak cewek sering ngeadd anak cowo yg ganteng biar dikira cantik, kalo cowok sering add anak cewek yg cantik biar dibilang ganteng. Malahan sampe ribuan friendnya ("ngapa bung biar di bilang eksis y") padahal muka ga karuan ngikutin jaman (Jaman Alay)

12. kalo ngomong GDE kecil GEDE kecil + pke cacad style kyk gni " oY CuY RamBuTch GwECh PenDeck KyK CWo lHo JaNgaN dYi pEnGanGS YacHzz"

13. Nama friendster ato facebooknya selalu merasa dia yang paling lucu,
contohnya : DiiNaA sII ImOeTZ, RatUU mANiiEZZ, aQuEwww IToE lUcOe, dll..
Suka gonta ganti nama juga.

14. Nah kalo alay main Facebook : misal nya alay nya cowo terus nge add cewe .. pas abis di add dia sok kenalan deh ngomong begini ‘SaLam kNaL YuPz NaMa guW RaYY’ Dasar goblok padahal di atas udah ada nama dia sendiri.. sumpah sok IMOET banget tuh alay , cuih cuih..

15. foto serba diediiiiit abis apalagi yang editnya emo emo pake tulisan gothic gitu, malah keseringan muka nampang semua ga keliatan jelas yg mana idung sama bibir. Udah gitu biasanya pp nya ancur mukanya ga keliatan jelas di ambil dari sudut paling jelek mnurut fotografer dunia, di ambil dari Sudut atas , Bibir nya di Monyongin..

17. Friendsternya alay itu penuh dengan gliter gliter yang norak. Trus kalo ada org yg cuman view profil nya , dia bilang gini : “hey cuman view nih?” ato “heey jgn cuman view doang,add dong! (kalo emang segitu pentingnya orang nge-ADD buat dia..kenapa dia ga nge-ADD tuh orang waktu kita mau ngasih testi?)

18. selalu ngerasa paling tau tentang musik.

19. tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang cewek godain cowok,yang cowok godain cewe yang lagi lewat)

20. kalo di mall selalu bawa headset buat dengerin lagu lewat handphone(suka pamer ga jelas & sok asik gitu deh).

21. sok EMO tapi ditanya sejarahnya emo ga tau.

22. sok pengen ‘gaul’ mau ngikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (cth: nge-mix baju ga kira kira ; baju ijo, celana kotak kotak, sepatu merah,kacamata biru! NORAK !)

23. dimana mana selalu ada acara yg namanya ‘putu putu narziz’ (entah itu di sekolah, WC, mobil, kamar, stasiun, angkot,dll).

24. fotonya ga nahan smua! (dengan gaya di imut imutin,dideketin lampu biar ‘terang bgt’,foto deket bgt dari wajah *biar jeleknya ga keliatan*,foto dari atas *biar kelihatan keren kali ya*,dll..pokoknya yang bisa bikin ENEG semua orang)(kamera VGA aj sok sokan)

25. buat cewek tiap hari kerjaannya ngomongin ttg cowooooooooo mulu! (cth: eh tau ga si A tadi gini loh sama gue hahaha lucu bgt ya? *ga lucu!)(yah pokoknya sok pamer gitu deh*berasa cantik)

26. buat cowok..tiap hari kerjaannya cari musuh(ribut) mulu sama temen temen cowoknya yg lain *biar dianggep keren gitu*

27. di friendster.. bagi yang cewek di ff nya majang cowok cowok ganteng semua *meski ga kenal,biar dianggep cantik & gaul* kalo yg cowok ya majang ffnya cewek semua*walau ga kenal* biar dikata cowok ganteng. IH JIJAY!

28. T U L I S A N
> - iya : ia
> - kamu: kamuh, kammo, kamoh, kamuwh, kamyu, qamu, etc
> - aku : akyu,aq,akko,akkoh,aquwh,etc
> - maaf: mu’uph,muphs,maav,etc
> - sorry: cowyie,cory,tory(?),etc
> - add : ett,etths,aad,edd,etc
> - for : vo,fur(zz),pols,etc
> - lagi : agi,agy
> - makan: mums,mu’umhs,etc
> - lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc
> - siapa: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc
> - apa : uppu,apva,aps,etc
> - narsis: narciezt,narciest,etc
> &&& masih bnyak lagi!

29. suka ngirim bulbo ga jelas di fs :”akko onlenndh dcnniih” ato “ayokk perang cummendh cmma saiia” etc (paling parah lagi kalo ngirim bulbo dengan judul “BAJINGAN” tapi isinya kosong!) ih kampret bner deh tu orang orang alay.

30. menganggap dirinya eksis di friendster (kalo comments banyak itu berarti anak gaul jadi lomba banyak-banyakan comment) *please deh ga bgt! emang kenapa coba kalo commentnya banyak?dapet rekor muri ya? ga penting bgt deh..

31. kalo ada org yg cuman view profil kita , kita bilang gini : “hey cuman view nih?” ato “heey jgn cuman view doang,add dong!“ (kalo emang segitu pentingnya orang nge-ADD buat kita..kenapa kita ga nge-ADD dia waktu kita mau ngasih testi?)-__-

32. friendster dipenuhi glitter-glitter norak yang pastinya bisa ngerusak retina mata zz

33. nama friendster mengagung -agungkan diri sendiri,seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc. (pede bgt sih?)

34. kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)

35. foto di friendster bisa nyampe 300 lebih padahal cuman foto DIRINYA SENDIRI

36. diam diam mengidolakan : kanxxx band,GARxxx BAND -_-

37. tulisannya GedE-kEcIL norak

38. kemana-mana make boxer(biasanya gmbr ganja,biar di blg gaul),atasan sweater,ga lupa make topi gambar ganja jg biar d bilang petani ganja kali

39. naek motor pada blaga kebut2an ambil goyangin pantat biar dikira kayak pembalap. motorny gk pake spion,knalpot racing yg bkn kuping lo budek parah,gk lupa jg stiker '46'(biar diblg valentino rossi ya). biasanya dilakukan dengan efek menggoyang2kan bokong

40. klo jalan kaki psti rame-rame,trus tangannya ga bisa diem, suka metikin daon d pohon ato metik buah orang.

41. tiap malem minggu suka sok mabok di pinggir jalan, pdhl cma minum anggur kolesom.

42.rambutnya pirang matahari.dan kayaknya bau deh

43.kalo cowok biasanya pake baju ketat, terkadang tanpa lengan yang tujuannya entah pamer otot atau bulu ketek. celana tanggung kotak2 dan sepatu yg diinjek belakangnya tanpa kaos kaki.

44.kalo cewek biasanya pake baju yg sok2 kebuka warna ngejreng yang menarik perhatian(mau muntah), kadang pake sepatu plastik transparan.

45.jika anda perhatikan aksesoris mereka, memakai kalung rantai yg biasa d pake anjing, gelang yg astaga bnyknya kayak dukun gypsi, dan kadang ada juga yang pake rantai dompet penghubung kemaluan dengan bokong mereka yang tujuannya entah untuk apa.

46.kalo berhadapan dengan lawan jenis biasanya rasionya berat sebelah, omongan jadi sok asik, dengan pola sok aksi
pokoknya gitu dah..
nama yang sedikit eropa padahal namanya ndeso

Kamus Besar Bahasa “Alay” :

Rumah : Humz, Hozz, Uz (Hozz..hozz..capek abis lari2)
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (Lama-lama jadi eyang)
Boleh : Leh
Baru : Ru (Ru??? Apaan tuh?)
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, eeaaaa (sering dijumpai diTKP facebook)
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum,lomz
Cape : Cppe, Cpeg (Tapee dee..)
habis: abizzz
Kan : Khan, Kant, Kanz (Shah Rukh Khan???)
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckeppz
Keren : Krenz, Krent, Kyeent (makin parah)
Kurang : Krang, Krank,ckalank (Crank? Tambah ngga ngerti daaah…)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat kostku)
Sempat : S4 (S1, S2, S3, pinter bgt ampe S4, ^_^)
Ini : Iniyh, Nc,nech (apa hbungannya “ini” ama “Nc”?? WTF)
Ketawa : xixixi, haghaghag,, wkowkowkwo (bacanya apa coba tolong jelaskan, kan susah dibaca)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gx
Hai : Ui (Apaan Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…ngga ngerti dah)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi (Gigi Loe dah)
Apa : Pa, PPa,pha (PPa ??? Mamanya mana???)
Tapi : PPi (sama aja kaya yang diatas, asem)
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh,cehh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Dumz, Dum (apa Dum-dum?)
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies? Berpelukaaaan..)
Sayang : Saiank, Saiang, chaiank,taiankk (masih bs diterima dah)
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw (pacul kaleee…)
Khusus : Khuzuz (Cuma diganti “z” doang)
Kalian : Klianz (klien kale…)
Add : Et, Ett (biasanya minta di add facebooknya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obengnya)
Misalnya : jadi misalna, misal’a, misal.a (halah…)
Imut : Imoetz, Mutz, muetzz,moetz (ngemut kaleee??)
Loh : Loch, Lochkz, Lochx (ini yg buat aq jijay..)
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam (Lam..Lam..Lambemu)
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Buat : Wat, Wad (Wat the fish aja sekalian)
Cewek : Cwekz
Cowok : Cwokz
Karena/Soalnya : Coz, Cz (bhsa inggris yg disalahgunakan)
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg (Oh God….)
Punya : Pya, P’y (kyk nama tetanggaku si Pia deh)
Pasti : Pzt, pzty
Anak : Nax, Anx, Naq
Cuekin : Cuxin (ngga jelas…)
Curhat : Cvrht (ini bahasa rusia apa?)
Terus : Rus, Tyuz, Tyz (Aarrghhh…!!!)
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
Setiap : Styp
Main : Men (mens skalian, kyk dtng bulan aja)
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz, mamam (ini mah spupuku umur 2th sering ngomong gtu)
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz (kok bisa jd Lupz? Darimana??)
Udah : Dagh, Uwdach
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh (berbahasa Indonesialah dgn baik dan benar teman)
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, (Asem)
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv (itu bacanya mulut harus dimonyong-monyongin ya?)
Sorry : Cowwyy, Sowry,cowly yach (WTF!!!)
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa (SPA?? Perawatan tubuh, mau dong..)
Kakak : Kakagg, kkak,

Maap maap aja yaa kaloo ada yang tersinggung dengan tulisan ini. Ga maksud buat menjelekan.
just for fun :)

Minggu, 05 September 2010

Kamus Bahasa Medan

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 22.48

Catatan:

e (italic) dibaca taling seperti pada ejaan bebek
e biasa dibaca seperti pada ejaan belajar

A

Aci = boleh… nggak/mana aci (nggak boleh..)Anak muda = jagoan, aktor pemeran utama

Ambal = sajadah
Awak = aku, saya; bisa juga kamu (“sombong kali awak ini”, artinya: “sombong banget lu”)
Alip = permainan
Alip cendong/benteng = permainan menjaga tiang, sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil menghindari kejaran para penjaganya.; Alip berondok = petak umpet
Angek = dari bahasa Minang (panas) à iri, cemburu, nggak suka
Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak… (aduh, Mak; waduh/Jawa)
AS = (baca A Es) Ajo Sukarame, panggilan buat pembuat sepatu yang banyak berasal dari suku Minang dan menetap di kawasan Sukarame (sepatu kauw buatan AS ya?)

B

Balek= maksudnya: balik.
Bedangkik = hitung-hitungan, pelit
Bocor alus = agak gila
Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi, Bang..); 2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..)
Belacan = terasi
Bonbon/Bombon = permen
Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?)
Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan dari Batak?
BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. “BK motor kau berapa?”)
Balen = minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi… Balen lah…?!)
Berondok = bersembunyi; ngumpet
Bolong = lobang
Bedogol = bego (bedogol kali kau!)
Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai dengan berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas. (kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia).
Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna coklat, biasanya berbentuk segi empat.
Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya kutengok baling, la… Udah kau perbaiki?)
Bendol = benjol
Bengap = Babak belur
Berantam = berkelahi
Berantuk = versi lain dari berantam

BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, “BK motor kau berapa?”. BK ini sudah jadi generik, sama seperti Aqua atau Rinso)

C

Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya)
Celit = pelit
Cak = singkatan dari coba… (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau maenkan lagu itu)
Cuak = penakut
Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..)
Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok, nggak usah takut tenggelam lah..)
Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop ya, mau ke WC dulu); atau isyarat memilih lebih dulu (Cop, aku ambil yang ini ya).
Celat = cadel (nggak bisa bilang r)
Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata: mana (Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana
Cincong = omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak omong
Cekot = julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa diluruskan, seperti –maaf—tokoh Gareng di perwayangan).
Congor = mulut (kasar).
Cari angin = keluar (rumah atau ruangan) untuk bersantai, refreshing (Kutinggal dulu ya, aku mau cari angin dulu…)

D

Dongok/dogol/bedogol = bodoh, pandir
Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu (biasanya 10 baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai satuan hitung.
Deking = beking
Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama warganya sendiri..); 2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..)
Doorsmeer = bukan semir pintu, tapi istilah untuk tempat yang menyediakan layanan cuci mobil/motor

E
Enceng = selesai, habis
Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya)
Estra = maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop (aku belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah).

F

G

Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu)
Guli = kelereng
Getek = genit
Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan (kakinya digaprak lawan)
Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!)
Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak makan makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya gerepes semua)
Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang tingkahnya aneh, gila.
Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran bekas, dsb.
Gelut = berkelahi
Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam
Gosok = setrika (kau gosok dulu pakaian ayahmu itu); gosokan = setrikaan
Gobi = ikan kecil yang hidup di got/parit. Bahasa ilmiahnya Lebistes reticulatus. Suka dijadikan mainan anak-anak. Di Jawa disebut ikan seribu.

H

Hajab = hancur
Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran Waspada.
Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem
Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi…..)

I
Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens)

J

Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan prakarya)

K

Kuaci = bukan kwaci makanan, tapi permainan berupa cetakan plastik yang berbentuk beragam wujud, ada Bruce Lee, kelinci, gajah, mobil, dsb. dipakai utk mainan, juga sebagai barang taruhan. Kerepak peak = makian, mengacu pada kondisi ancur-ancuran.
Kelen; kelien = kalian
Kau = engkau, anda (tidak dibaca ka-u — u dalam utang; atau kaw, tetapi di antara keduanya: kauw — w nya lemah)
Kilik = mirip lego; mendrible bola (dikiliknya bola itu sampai pemain lawan terkecoh)
Kede/kedai = warung
Kede sampah = warung kelontong kecil (bukan warung jualan sampah, hehehe)
Kedan = teman, sohib (Abang ini kedan kita juga)
Kereta = sepeda motor
Kereta Angin = sepeda
Kerabu = anting-anting
Kali = dari pemendekan kata ‘sekali’; berarti banget, sangat (“hebat kali kau!” Artinya, “lu hebat banget deh!”)
Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)
Kiri = minggir (“Kiri kau!”…, maksudnya: “minggir lu!”)
Keplor = kepala lorong
Kepling = kepala lingkungan
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata…
Koyak = robek == celanaku koyak; kukoyak-koyak kertas hasil ujianku
Kek = kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (kek mananya kau: bagaimana sih kamu ini);lihat juga cem/cam
Kelir = pinsil warna (kt. benda), mewarnai (kt. kerja)
Kocik = dari bahasa Melayu (?), berarti kecil
Kornel = tendangan pojok/penjuru dalam sepak bola. Plesetan dari “corner” (corner kick)
Kopek = kupas, kelupas (jangan kau kopek lukanya, nanti tambah parah).
Kombur = cakap, banyak omong.
Kondor = kendor, longgar (celanaku kondor, harus dikecilkan)
Kamput = singkatan dari kambing putih, merek minuman keras murahan (si Ucok tenggen gara-gara minum kamput).
Kalok = maksudnya: kalau, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Ketara = maksudnya: kentara – tampak, terlihat jelas, tercirikan dengan mudah.
Kiput = varian lain dari kembut.
Kembut = deg-degan, takut (begitu dipanggil Pak Kepsek, Inong langsung kembut)


L

Lembe = lemah, lemes
Lewong = 1) putus ;(layangan lewong); 2) hilang, raib (Lewong uangku disikat dia…)
Litak = habis, kondisi capek sekali – dari Padang? (Litak kali badanku)
Lorong = gang (kau tinggal di lorong apa)
Ligat = lincah, lihai (ligat kali dia kalo kerja)
Lantak = habis; habisi (dilantaknya semua hidangan itu. Rumah itu dilantak si jago merah)
Lengkong = cincau hitam, buat campuran es sirop
Lego = drible bola (Ronaldo jago kali ah nge-lego bola)
Locak = kalah terus menerus (aih mak, locak kawan tu pas main ceki);
Batu locak => sejenis permainan dengan batu pipih dengan kelereng atau benda bulat kecil lainnya. Si kalah berusaha melempar kelereng atau bolanya ke dalam lubang sasaran, sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan bola itu, atau setidaknya melempar melampaui bola, agar tidak kalah.
Loak = payah (Loak kali kau pun, gitu aja nggak bisa)
Lepoh = bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa)
Lobok = kedodoran, kebesaran (celananya lobok, Mak… bisa dikecilin?)
Lereng = sepeda besar = sepeda janda (e pada “le” dan “reng” dibaca seperti menyebut pada kata lele)
Lengger = plesetan dari tabrak (mati dia dilengger truk)
Langgar = musola (Pak Haji biasa sembayang di langgar)
Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000)
Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000)
Limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang).
Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam.
Lencong; tai lencong = tahi ayam yang hijau, bentuknya seperti pucuk es krim menjulang (hueeek..)
Lokal = kelas (si Adi lagi di lokal, belum keluar)
Longoh = bodoh, tolol (dasar longoh, udah tau bahaya bukannya menghindar)
Lepuk = pukul (dilepuk orang sekampung dia).
Leles = n: sisa-sisa (aku ambil lelesnya aja); sifat: dia itu tukang leles (suka ambil sisa-sisa orang lain).
Lantam = pedas mulut, nyelekit (si Ida itu memang lantam kali, la)
Lenje = lain jiwa (sarap)
M
Mamak = ibu, mama
Mamak-mamak = mengacu pada orang yang lamban, tidak gesit (jalan kau pun kayak mamak-mamak)
Mentel = genit, centil
Mengkek = manja
Mereng = miring, sering juga disebut mencong
Merling = bercahaya, mengkilap (kalungnya merling kali..)
Motor/montor = mobil
Minyak lampu = minyak tanah
Monza = akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas (celana monza ya?)
Merepet = mengomel, marah
Manipol = akronim dari mandailing polit = mandailing pelit /kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu benar.
Melalak = hobinya keluar rumah, ga betah di rumah, sebuah sifat perempuan yang negatif
Mentiko = belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan suka cari masalah
Merajuk = ngambeg
Main-main; keluar main-main = Istilah untuk jam istirahat sekolah (“Keluar main-mainnya jam berapa ya?”)
Masuk angin = melempem (khusus buat makanan, kue, atau kerupuk) — kerupuknya nggak enak, udah masuk angin…

N

Nona = aktris utama (siapa nonanya, Hema Malini?)
Nembak = bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah untuk makan tapi nggak bayar (si Ucok nembak di warung Kak Ipah).
Ngeten = (dari bahasa Batak?), artinya mengintip.
Nungkik = maksudnya nukik (menukik). Dipakai spesial utk istilah Muntah Nungkik = muntah yang sejadi-jadinya (sampai orang ybs tertunduk-tunduk)

bisa-bisanya ya??

O

Ompa’an = sifat orang yang suka dibaik-baikin
Oyong = terhuyung2x, limbung
ODB = tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar); pemutaran film keliling. Biasanya diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama tentara atau polisi. Aslinya dari bahasa Belanda: O… Deli Bioscoop.


P

Palar = dipaksa-paksain
Pala : Ga seberapa (Contoh :D ia ga pala jahat kali lah sama aku…); dicukup-cukupkan
Pakek = maksudnya: pakai, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Pesong = gila, tidak waras
Pukimbek, pukilik = sialan, makian
Pajak = pasar
Perli = menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar (Cantik kali anak gadis wak Alang tu. Kalau kuperli mau nggak dia ya?)
Pasar = jalan raya
Pening = pusing
Paten = hebat
Pinggir = kiri (perintah untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata “pinggir” (bukan “kiri”).
Pusing = keliling
Palak : Sebel, marah.
Perei = libur (slang dari free)
Ponten = nilai
PHR = istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung Hiburan Rakyat (aku dulu suka nonton di PHR Morsip di Jl. Soetomo Ujung, PHR Serdang, dan PHR Bahagia di Jl. Pasar Merah)
Panglong = toko tempat penjualan material bangunan
Porlep = sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau Pelabuhan Belawan
Paret = maksudnya parit, got
Pakansi = hari libur, liburan
Pakpok = pulang pokok, impas (break event point)
Pekak = tuli (percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak)
Pencorot = nomor urut paling akhir, pecundang (di kelas, dia pencorot)
Pauk/Paok = Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja nggak bisa)
Pen = urutan ke (aku pen 2, ya, kau pencorot aja) — pencorot = lihat entri sebelumnya.
Petentengan = belagu, banyak lagak.
Pulak = maksudnya: pula; Cemmana pulak abang ni (bagaimana pula abang ini?)
Pengkor = tangan atau kaki yang (maaf) cacat bengkok. “Orang itu kakinya pengkor…
Preman lontong = preman yang klemak-klemek, lemes tidak garang
Pakcik = arti sebenarnya adik dari ayah/ibu. Dipakai sering utk panggilan ke teman. (jangan gitulah pakcik, sama-sama cari makannya kita ni..)
Pakek = maksudnya: pakai, “k” terakhir dibaca seperti huruf hamzah/aposthrope
Petentengan = belagu, banyak lagak.


Q

R

Rodam = siksa, dimapram (“sebelum dilantik, kami dirodam dulu semalaman)
Raun-raun = jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: round-round=keliling-keliling)
RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang :)
Rupanya = ternyata… ( Contoh : di sini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana)
Recok = ribut, berisik
Rol = penggarisan, mistar (kt. benda)
Rusuh = grasa-grusu (“Rusuh kali kelien, tenang sikit kenapa?”)
Reket = maksudnya raket, merujuk pada bermain bulutangkis/badminton. (main reket kita yuk). è reket pingpong= maksudnya raket/bed/alat pemukul pada olahraga pingpong

S

Sarap = tidak waras, gila (yang sarap-nya kauw? Kamu gila ya?)
Sedeng = gila, sinting
Senget = tidak waras, gila
Silap = salah, keliru – kalau awak tak silap —
Simpang = perempatan, atau pertigaan jalan
Selow = slang dari slow (lambat)
Semak = kumuh, berantakan, kacau (semak kali kamar ni… semak muka kau kulihat)
Sepeda Janda = sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai ibu-ibu atau buruh kebun…
Setil = gaya, keren (setil kali dia malam ini, mau pergi kenduri ya?)
Sengak = ketus (jangan la sengak gitu cakapnya….)
Somboy = sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin, manis, asam.
Setalen = satuan nilai uang, kira-kira ….. rupiah (dulu masih sering ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi).
Sikit = plesetan dari sedikit
Sudako = angkot
Sor = syur, suka; sor kali aku lah ama cewe tu..
Selop = sandal
Setip = penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Siap = selesai; done (tugasku udah siap, jadi aku bisa santai sekarang)
Seken = salaman (dari bhs Inggris: shake hand) – kalo cocok, seken dulu kita….
Seje = bo’ong
Sempak = maksudnya swim pack; celana renang utk lelaki. Dipakai lebih untuk menyebut celana dalam pria. (Sempaknya merek GT-Man)

T

Tungkik = teler, cairan di kuping (ih, jijik)
Tumbuk = pukul , kutumbuk kau nanti…
Telekung = mukena
Titi = jembatan (kalo mau ke rumahnya, kau harus lewat titi besar itu, baru sampe)
Tonggek = bokong yang montok
Tepos = lawan tonggek
Tokok; menokok = 1) memalu, memaku (tolong kau tokok dulu paku ini di papan itu); 2) pukul, jitak (ditokoknya kepalaku, Kak, sakit lah)
Tekek = versi jitak yang lain lagi…
Tepung roti = tepung terigu
Tarok = meletakkan (coba kauw tarok tasmu di atas meja)
Teratak = atap tambahan, biasanya dibangun jika ada pesta atau musibah kemalangan di rumah
Terei = dari kata try (inggris), artinya coba (Cak di-terei dulu barang ni…)
Terge = perhatian, peduli, acuh (udah setil habis dandananku, eh nggak di-terge sama dia)
Tekong; Tekongan = menikung; tikungan, simpang jalan (agak nekong kau sikit, biar nggak dilengger mobil; kutunggu kau di tekongan)
Takir = nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri atau tahlilan; lihat juga kata “berkat”
Tukam = melayat, takziah
Toyor = pukul; memukul, tapi dengan cara lain lagi (kayak upper cut, gitu) — maling itu kena toyor massa.
Texas = mengacu pada sifat Koboi Texas, seradak-seruduk. (Gaya kau teksas kali kulihat)
Toke = tauke, majikan atau pedagang Tionghoa.
Titi Gantung = tempat di kawasan lapangan merdeka, dekat stasiun KA Medan, yang dulunya banyak yang jualan buku (bekas).
Teronggok = tertumpuk
Tokoh = tipu (kt. benda); nokoh, menokoh (kt. kerja): menipu (anak itu kerjanya nokohin orang tuanya, hati-hati jangan mudah percaya)– tukang nokoh: tukang tipu

U

Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh)
Ubi = singkong; ubi rambat = ubi jalar
Ulok = sama dengan kombur; cerita yang dibesar-besarkan, dilebih-lebihkan (Palak aku sama si Daud, banyak uloknya dia itu….)

V

W

Woy = panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang (Woy, di mana kelien?)
Wak Labu = orang sok yang banyak gaya
WC = Toilet

X

Y

Z

Ada yang mau nambahin????

Selasa, 20 Juli 2010

Memaknai Usia

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 23.21


''Belum hilang jejak telapak kaki orang-orang yang mengantarnya ke kubur, seorang hamba (yang telah habis usianya)
akan ditanya mengenai empat hal, yaitu hal usianya ke mana dihabiskannya, hal tubuhnya untuk apa digunakannya, hal
ilmunya seberapa yang diamalkannya, serta hal hartanya dari mana diperolehnya dan untuk apa dibelanjakannya.'' (HR
Tirmidzi).
Karunia Allah yang paling berharga yang diberikan kepada manusia adalah usia. Kekayaan dan kekuatan manusia tidak
berarti apa-apa jika usia sudah tiada. Menurut Ar Razi, jika hilangnya masa dipahami sebagai hilangnya modal,
sedangkan modal manusia adalah usia yang dimilikinya, manusia pun selalu mengalami kerugian. Sebab, setiap saat,
dari waktu ke waktu, usia yang menjadi modal utamanya terus berkurang.
Tidak diragukan lagi, jika usia itu digunakan manusia untuk bermaksiat, ia benar-benar mengalami kerugian. Bukan
hanya tidak mendapatkan kompensasi apa pun dari modalnya yang hilang, namun lebih dari itu. Apa yang dilakukan
dapat membahayakan dan mencelakakan dirinya. Begitu juga jika usianya dihabiskan untuk mengerjakan perkaraperkara
yang mubah, ia tetap dikatakan merugi sebab usia sebagai modalnya habis tanpa meninggalkan dan
menghasilkan apa pun bagi dirinya.
Untuk itu, usia haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya. Suatu hari, seorang murid bertanya kepada mursyidnya, ''Apa
makna usia?'' Jawabannya adalah sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, ''Apabila hari ini amal pekerjaanmu
masih sama dengan hari kemarin, berarti kamu merugi. Bila lebih jelek daripada kemarin, terkutuk namanya. Bila lebih
bagus, barulah termasuk beruntung.Nah, apakah usiamu yang setiap saat berkurang telah digantikan oleh hal-hal yang
lebih baik atau sebaliknya? Di situlah makna usiamu.''
Ada dua hal penting mengapa usia harus mendapat perhatian serius. Pertama, Allah SWT akan meminta
pertanggungjawaban atas usia yang Allah karuniakan. Kedua, usia adalah masa yang menentukan baik buruknya
manusia. At Tirmidzi meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Siapa manusia terbaik?''
Beliau bersabda, ''Manusia yang usianya panjang dan dihabiskan untuk kebaikan.'' Ia bertanya lagi, ''Siapa manusia
terburuk?'' Beliau bersabda, ''Manusia yang usianya panjang, namun dihabiskan untuk keburukan.'' Wallahu a'lam bishshawab.

Oleh : Muhammad Bajuri
Republika, 29 April 2008

Minggu, 18 Juli 2010

Selamat tinggal Sidomukti

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 09.48

Setelah 2 tahun tinggal di Sidomukti. Pada hari ini, minggu 18 Juli 2010. Aku dan keluarga pindah ke desa Sei Kamah untuk menetap secara permanen, tidak lagi jadi "kontraktor". Perlu adaptasi memang, biasa tinggal di kota kini tinggal di desa. Pada malam hari yg terdengar hanya suara jangkrik dan burung malam.

Senin, 24 Mei 2010

FILOSOFI AKU

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 19.06


Dalam kehidupan ini sering tanpa sadar orang terjerumus pada hal-hal naif (ketidaktahuan). Dengan secuil ilmu orang sudah merasa dirinya paling tahu, paling ahli, paling pandai dan paling benar. Padahal pada dasarnya orang tidak akan pernah tahu kalau tidak diberi tahu. Istilahnya “banyak tahu tapi tidak tahu banyak”. Mari introspeksi diri kita (bercermin dalam diri kita sendiri),”siapakah aku..., apakah aku...aku siapa...kenapa aku???”


Dengan itu orang akan menyadari betapa kecil dirinya dan maka dari itu janganlah kita meng”AKU”kan diri. Sekali lagi lewat tulisan ini saya mengajak sahabat dan saudara semua untuk tidak takabur dan lebih menghargai pendapat orang lain. Sehingga tidak terlalu memaksakan kehendak. Dengan begitu kita tidak termasuk golongan orang –orang yang berhati besar (masalah besar jadi kecil) bukan golongan orang-orang yang berhati kecil (masalah kecil jadi besar).


Seiring bertambahnya waktu tak terasa umur kita semakin bertambah. Suatu hal yang bisa kita petik dari kata-kata di atas bahwa didunia tidak ada yang kekal. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dalam arti “diatas langit ada langit”. Yuk kita sama-sama belajar dan mengakui kelemahan dan kekurangan diri kita itu.

Jumat, 30 April 2010

La Tahzan (Jangan Bersedih)

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 07.02


  1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan, dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi."
  2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
  3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
  4. Jangan mudah terguncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
  5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.
  6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dan kesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.
  7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkan ketentuan qadha' dan qadar.
  8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
  9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk.
  10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
  11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.
  12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.
  13. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyak daripada yang dimiliki orang lain.
  14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.
  15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.
  16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.
  17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.
  18. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.

Jumat, 02 April 2010

Kenapa Caleg-Caleg Itu Sebagian Besar Berwajah Bodoh?

Posted by KOMBUR BUNG LUBIS On 07.35



Suatu sore saya berkeliling kota bersama teman saya. Ketika melintasi sebuah perempatan jalan teman saya itu tiba-tiba bertanya pada saya, “Ping, kenapa rata-rata caleg mukanya kayak orang bodo’-bodo’?”

Saya ketawa setengah mati dengan pertanyaan teman saya yang lugu itu. Saya langsung cerita ke dia kalo saya pernah nonton di tivi lokal sebuah acara talk show bersama beberapa orang caleg. Dan bagaimana saya menemukan kenyataan pahit, ternyata sebagian mereka bukan cuma berwajah bodoh, tapi memang benar-benar bodoh. Kemampuan retorika di bawah rata-rata, okkots dalam berbahasa, ketidakmampuan menganalisa pertanyaan, adalah sekian dari segudang kesan negatif yang saya temui ketika nonton acara itu.

Saya setuju. Sebagian caleg memang berwajah bodoh dan sebagian lagi memiliki kemampuan berbahasa yang tidak lebih pandai dari penampakan wajahnya. Tapi mereka tidak salah. Wajar-wajar saja kenapa orang-orang seperti mereka yang maju mencalonkan diri sebagai caleg. Yang salah adalah orang-orang pintar nan pandai yang dimiliki negara ini yang rata-rata cuek terhadap urusan-urusan kerakyatan.

Mari kita lihat ke belakang. Darimana caleg-caleg berwajah bodoh dan para pemuda cerdas nan pandai itu berasal. Di mana dan bagaimana mereka “diproduksi”.

Mereka semua sama-sama dibuat dalam sebuah pabrik bernama sekolah. Tapi sayangnya, sistem pendidikan di sekolah hanya mengajarkan mereka untuk memperoleh nilai tinggi untuk setiap mata pelajarannya. Sekolah hanyalah tempat dimana mereka bersaing untuk mendapat ranking atau setidaknya tidak mendapat angka merah di rapor mereka. Sekolah memang tidak lupa untuk menanamkan rasa nasionalisme, tapi pelajaran tentang nasionalisme tidak mendapatkan porsi yang sepatutnya, hanya jadi sekedar tambahan bahan hapalan untuk menambah seru kompetisi ranking di kelas.

Dan kemudian keadaan diperparah dengan pola pikir para orang tua yang cuma ingin anaknya sekolah sampai sarjana, dapat kerja (maksimal : PNS, minimal : karyawan swasta), kawin, memberi mereka cucu. Habis.

Maka bertahun-tahun kemudian, lahirlah tiga macam produk.

Produk pertama adalah para pemuda-pemudi pintar nan pandai yang sibuk dengan dirinya sendiri. Sebagian sibuk mengejar ilmu pengetahuan. Mereka belajar dan belajar terus sampai S3 dan sangat bangga dengan hal itu. Sebagian pemuda cerdas lainnya sibuk dengan pendaftaran PNS, ingin jadi pegawai negeri. Ketika mereka akhirnya lulus menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta, maka mereka pun akhirnya ikut “hilang”.

Yah, mereka semua hilang tanpa bekas.

Produk kedua adalah para pemuda yang menurut teman saya tadi, berwajah bodoh. Mereka bukan orang yang berprestasi hebat ketika sekolah dulu. Tapi anehnya mereka memiliki kepekaan sosial yang jauh lebih baik. Mungkin karena mereka banyak bergaul, nongkrong ke sana kemari, makanya mereka lebih mengenal dunia tempat mereka hidup dengan jauh lebih dalam. Mereka lebih peduli dengan kondisi rakyat yang sebenarnya. Tapi kemampuan berpikir mereka masih layak untuk diragukan.

Dan produk ketiga, adalah dua manusia yang tertawa di perempatan jalan, menertawai foto-foto caleg yang terpampang gagah.